Hotel Rasa Asrama: My Very First Capsule Hotel Experience



Hotel Rasa Asrama: My Very First Capsule Hotel Experience

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Awal September lalu saya berkesempatan melakukan solo trip ke Malang-Surabaya. Karna ini liburan perdana saya yang benar-benar sendirian, jadi dari awal emang saya udah buat itenerary yang cukup beda. Biarr lebih berkesan saya rasanya perlu mendatangi tempat-tempat yang belum saya datangi jauh lebih banyak, dan makan-makanan yang belum pernah saya cicipi, dan ngelakuin hal-hal yang belum kesampaian, dan salah satu hal yang sudah lama ada di bucket list saya adalah menginap di hotel kapsul.

Hotel kapsul merupakan bentuk akomodasi berbagi (sharing accommodation) yang berkonsep satu ruangan diisi oleh beberapa orang. Jangan khawatir privasimu akan terganggu, karena tiap ranjang umumnya tertutup satu sama lain atau minimal dilengkapi dengan tirai. Beberapa tahun belakangan, hotel kapsul memang semakin digemari di sejumlah kota besar di berbagai negara. Keberadaan hotel kapsul ini sangat memudahkan para backpacker yang pergi seorang diri dengan budget yang minimalis.

Bagi saya yang pingin coba pengalaman menginap di kapsul hotel untuk pertama kalinya pasti pingin punya pengalaman yang baik dengan budget yang bersahabat tentunya. Karena emang kebanyakan hotel-hotel kapsul yang menawarkan harga yang sangat murah, kurang memperhatkan = privasi antar tamu dan fasilitasnya biasanya minim. Setelah searching berjam-jam, akhirnya saya jatuh hati di satu hostel yang terletak di Kota Malang bernama “Butik Capsule Hostel, Malang”. Berangkat dari review-review yang sangat memuaskan, foto-foto para pengunjung yang cukup bagus dan terlihat bersih akhirnya saya memantapkan hati untuk langsung memesan melalui apliasi traveloka. Murah sekali, untuk satu malam hanya di banderol sebesar Rp.98.816,00. Untuk kalian yang mau harga lebih murah kalian bisa pesan melalui Agoda Rp.79.000,00. waktu itu saya sendiri memang lupa sama agoda saking semangatnya mau cepat-cepat pesan hehe.


Sumber: Traveloka.com

Okay, karena ini artikel saya khususkan untuk mereview Hotsel, jadi kita percepat. Rabu pagi tanggal 11 September 2019 saya sampai stasiun Malang. Karena check in hotel baru bisa dilakukan pukul 2 siang akhirnya saya memutuskan keliling museum, keliling kota Malang sekalian icip-icip kuliner Malang dulu. Lima belas menit sebelum jam 2 saya memutuskan untuk mendatangi Hotel yang dituju. Sesampainya di depan hotel perasaan ragu saya muncul. Bagaimana tidak, bangunan hotel yang saya pesan masih merupakan bagunan ruko-ruko kecil di jalan W.R. Supratman, daerah Klojen, Malang.


Sumber Gambar: Agoda.com
Di depan hostel terlihat sejumlah orang yang sedang duduk mengobrol sembari menyeruput kopi. Ketika saya berusaha membuka pintu masuk salah stau orang yang sedang menyeruput koopi tadi berdiri, ternyata beliau salah satu resepsionis hotel itu. Dengan ramah ia membukakan pintu masuk dan mempersilahkan saya masuk. Sembari melakukan check ini di meja resepsionis, saya mengamati bagian depan dalam hotel ini. Di seberang meja resepsionis berjejer rapih rak-rak putih untuk meletakkan sepatu dan helm. Di rak sebelahnya tersedia sendal jepit bagi para penghuni.setelah menyelesakan proses check in saya diberi tour kecil terkait fasilitas-fasilitas yang ada di hotel ini.

Sebelum masuk kita memerlukan kartu akses menuju lantai satu. Hotel ini terdiri dari dua tingkat. Lantai bawah merupakan asrama laki-laki, dan asrama atas untuk perempuan.  Jadi kalau para wanita mau keluar hotel mereka harus melalui lorong yang kanan kirinya tempat tidur laki-laki (untungnya setiap saya lewat tiap kamar selalu tertutup tirai jadi saya tidak perlu menghadapi situasi penuh ke-awkward-an hehe). Setiap lantai di lengkapi kamar mandi yang terpisah dengan toilet, tepatnya 1 rak besar untuk menaruh peralatan mandi 3 kamar mandi, 3 toilet, dan ada 3 atau 4 wastafel. Untuk kamar mandi sendiri sudah dilengkapi shower yang bisa diatur suhu panasnya, kursi kecil, plus sabun dan sampo cair. Selain itu, tiap lantai dilengkapi pantry, mereka juga menyediakan loker. Untuk pantry lantai satu dilengkapi juga dengan dapur dan peralatan memasak seperti kompor, panci, dispenser, televisi, dan lainnya. Jadi untuk saya yang sering makan tengah malam agak "PR" juga karena di lantai dua hanya ada wastafel, peralatan makan, dan ruang makan. Kalau saya mau menghangatkan sesuatu atau mengisi air minum saya harus turun ke pantry bawah.  


Piring dan Gelas sebagai salah satu perlengkapan di pantry
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
           
           Setelah diajak melihat-lihat saya sampai ke kamar saya. Untuk satu bunker tersedia lampu baca yang sudah dipasang di stop kontak, satu lagi stop kontak kosong, satu bantal besar, satu bantal kecil, satu tempat tidur yang tidak sekecil yang saya bayangkan, dan ditutup dengan tirai tebal. Telah mengantarkan saya, beliau memberikan handuk sebagai fasilitas hotel, namun karena saya sudah membawa dari rumah jadi saya tidak ambil, setelah semua rangkaian selesai, si resepsionis memohon diri untuk kembali ke depan dan tak lupa memberikan saya dua kunci. Satu kunci untuk loker, satu kunci untuk pintu depan, dan satu kartu untuk akses masuk ke dalam.


Lorong lantai dua

Sumber: Dokumentasi Pribadi
  
          Kesan pertama setelah mengelilingi hotel ini adalah: bersih dan minimalis. Dengan lantai, bunker, dinding, meja, dan segala hal berwarna putih, plus terdapat cermin di mana-mana menjadikan tiap ruangan terkesan bersih. Satu hal yang menjadi poin utama selain tempat tidur di dalam sebuah penginapan adalah toilet. Dan selama saya disana kamar mandi maupun toiletnya selalu bersih, selalu kering, tempat sampah selalu diganti, sehingga tidak pernah ada tanda-tanda nyamuk ataupun bau tidak sedap. Ohiya, bagi kalian yang membawa kendaraan pribadi terutama motor jangan khawatir, walaupun tidak memiliki garasi, sang resepsionis yang merangkap sebagai pengurus hotel akan merantai motor kalian dan tentunya digembok. Apalagi ada CCTV di mana-mana baik di dalam maupun luar hotel, jadi, jangan khawatir.


Bunker bed
Sumber: Dokumentasi Pribadi
    
        Terkait tempat tidur sendiri, karena ini kapsul hotel saya tidak erlalu berkomentar banyak yang penting bersih dan pendingin ruangan menyala dengan baik. Selama saya menginap semua itu sudah terpenuhi. Mungkin karena ini hotel dengan konsep sharing kalian harus siap-siap mendengar suara orang lain ketika sedang mencoba beristirahat, atau berpapasan, atau yang ketika ke pantry ada orang lain kita harus menjaga sikap tapi sekaligus harus cuek bebek tidak banyak “enggak enakan”. Hal paling utama yang perlu ditekankan adalah “konsep sharing”. Bagaimana kita harus menjaga volume suara, menjaga kebersihan, tidak ikut campur urusan orang lain selalu tidak mengganggu kita, segala sesuatu yang ngingatkan kita kalau bukan hanya kita saja yang tinggal di sana tapi juga orang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 REKOMENDASI KULINER LEGENDARIS ASAL SURABAYA: NOMER 6 DAN 7 WAJIB JADI OLEH-OLEH

Surabaya Heritage Track: Tour Guide Gratis Kota Pahlawan